Darul Farhi Ramadhan
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)
PEDOMAN HIDUP
Kamis, 14 April 2011
Kembali Pada Kehidupan Sejati
Rintik hujan tenggelamkan rasa...
Mendung tak berhenti menutupi kesunyian...
Menggugurkan keharuman yang bermekaran...
Layu tertiup putaran angin kehampaan...
Terbang dan jatuh dalam kegersangan bumi...
Mengalir mencari derasnya sungai berlabuh...
Sempurnakan lautan kesetiaan bersama samudera doa...
Minggu, 05 Desember 2010
Meraih Surga
رَبَّنَا اغْفِرْلِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ
Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)
(Q.S. Ibrahim (14) : 41)
Umpama resah di dalam dada...
Ucapkan doa untuk sang bunda...
Kasih sayangnya selalu bermakna...
Menggenggam dunia meraih surga...
Kamis, 17 Juni 2010
Mutiara Cinta
Cinta adalah kekuatan yg mampu
mengubah duri jadi mawar
mengubah cuka jadi anggur
mengubah sedih jadi riang
mengubah amarah jadi ramah
mengubah musibah jadi muhibah.
Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.
(Hamka)
Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.
(Hamka)
Tanda cinta kepada Allah adalah banyak mengingat (menyebut) Nya, karena tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya.
Ar Rabi’ bin Anas (Jami’ al ulum wal Hikam, Ibnu Rajab)
Aku tertawa (heran) kepada orang yang mengejar-ngejar (cinta) dunia padahal kematian terus mengincarnya, dan kepada orang yang melalaikan kematian padahal maut tak pernah lalai terhadapnya, dan kepada orang yang tertawa lebar sepenuh mulutnya padahal tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau murka terhadapnya.
Salman al Farisi (Az Zuhd, Imam Ahmad)
Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya.
Malik bin Dinar (Hilyatul Auliyaa’)
Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu.
(Ali bin Abi Thalib)
Engkau berbuat durhaka kepada Allah, padahal engkau mengaku cinta kepada-Nya? Sungguh aneh keadaan seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus, tentu engkau akan taat kepada-Nya. Karena sesungguhnya, orang yang mencintai itu tentu selalu taat kepada yang ia cintai.
(A’idh Al-Qorni)
Minggu, 28 Maret 2010
Berlayarlah menuju pantai harapan
Anda adalah perahu kokoh yang sanggup menahan beban,
terbuat dari kayu terbaik, dengan layar gagah menentang angin.
Kesejatian anda adalah berlayar mengarungi samudra,
menembus badai dan menemukan pantai harapan.
Sehebat apapun perahu diciptakan,
tak ada gunanya bila hanya tertambat di dermaga.
Dermaga adalah masa lalu Anda.
Tali penambat itu adalah ketakutan dan penyesalan anda.
Jangan buang percuma seluruh daya kekuatan yang dianugerahkan pada Anda.
Jangan biarkan masa lalu menambat anda di situ.
Lepaskan diri Anda dari ketakutan dan penyesalan.
Berlayarlah. Bekerjalah.
Yang memisahkan perahu dengan pantai harapan adalah topan badai,
gelombang dan batu karang.
Yang memisahkan anda dengan keberhasilan adalah masalah yang menantang.
Di situlah tanda kesejatian teruji.
hakikatnya perahu adalah berlayar menembus segala rintangan.
Hakikat diri Anda adalah berkarya menemukan kebahagiaan.
Allah tempat berlindung
Jika rindu terhalang noda,
Rendamlah dengan air matamu,
Angkat dan bilaslah dengan kedua tanganmu,
Jemur dan hadapkanlah pada cahaya yang terang,
Pindahkanlah dari kegelapan dan jauhkan dari yang mendung,
Waspadalah jika gerimis datang panggilkan badai robohkan tiang istana kita,
Ingat dan ingatlah kembali, akan kemanakah kita bisa berteduh mencari pelindungan.
Kamis, 25 Maret 2010
Persaudaraan Terindah
Ketika saatnya tiba,
Kala jasad kita kembali pada asalnya,
Adakah tangisan ikhlas yang menyelimuti kepergian kita!
Adakah untaian doa yang menemani tidur kita!
Yaa Robb,
Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
Ciptakanlah tali persaudaraan ini hanya karena-Mu,
Tunjukilah kami jalan yang lurus,
Amiin...
Kala jasad kita kembali pada asalnya,
Adakah tangisan ikhlas yang menyelimuti kepergian kita!
Adakah untaian doa yang menemani tidur kita!
Yaa Robb,
Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
Ciptakanlah tali persaudaraan ini hanya karena-Mu,
Tunjukilah kami jalan yang lurus,
Amiin...
Langganan:
Postingan (Atom)